Ikuti Tips Ini Agar Transaksi Online Aman
Ancaman serangan siber (cyber attack) global pada 2022 diperkirakan akan meningkat terutama kepada para pelaku jual beli online.
Manajer Pengembangan Bisnis Trend Micro Indonesia, Aulia Huriadi, mengatakan, serangan malware bahkan akan semakin meningkat
pada perangkat bersistem operasi Andorid hingga mencapai lebih dari satu juta serangan pada 2022.
Dalam jumpa pers di Jakarta Kamis, Aulia memberikan beberapa tips berbelanja online yang aman:
✅ Pertama, tandai situs belanja yang terpercaya. “Pelaku kejahatan siber dapat dengan mudah menyembunyikan situs yang mengandung serangan berbahaya dengan tautan singkat,” kata Aulia.
Pembeli barang-barang lewat jaringan Internet juga sebaiknya memakai kata sandi berbeda untuk setiap situs, terutama media jejaring sosial.
✅ Kedua, abaikan penawaran yang dikirim lewat surat elektronik (email). Selain waspada tautan, Aulia menyarankan peninjauan terhadap tata bahasa dan kata-kata asing pada penawaran di email.
✅ Ketiga, verifikasi penawaran yang tidak meyakinkan. Pengguna disarankan perlu meninjau dari mana penawaran itu datang dan ditujukan kepada siapa saja, baik di email ataupun di media jejaring sosial.
“Pesan-pesan yang mempunyai beberapa alamat email di kolom ‘kepada’ umumnya adalah spam,” kata Aulia.
✅ Keempat, periksa kembali layanan pembayaran online dengan menyimpan catatan transaksi untuk melacak transaksi yang pernah dilakukan.
“Gunakan kartu kredit dengan batasan paling minimal atau gunakan kartu debit,” kata Aulia.
Aulia mengatakan pengguna kartu kredit ataupun kartu debit berhak dan wajib melaporkan kepada bank jika mengetahui kejanggalan pada transaksi mereka.
✅Terakhir, penggunaan aplikasi keamanan yang terpercaya. Piranti lunak anti-virus, menurut Aulia, dapat mengurangi atau membatasi serangan siber.
“Atau jika Anda ragu apakah suatu situs aman atau tidak, silakan membuka global.sitesafety.trendmicro.com,” katanya.