Tekno

Tips Dari Microsoft Agar PC Aman Terhindar Malware

Tiga negara di Asia Tenggara telah diidentifikasi sebagai salah satu dari 20 negara dengan tingkat pembajakan tertinggi.

Indonesia berada di peringkat tertinggi dengan angka 86%, disusul Thailand 72% dan Malaysia 55%. Demikian studi Business Software Alliance (BSA).

Tony Seno Hartono, National Technology Officer Public Sector Microsoft Indonesia mengklaim, software bajakan sangat rentan terinfeksi program berbahaya (malware).

Ini tentu akan merugikan konsumen karena privasi jadi terancam. Ia menyarankan agar konsumen berhati-hati ketika membeli komputer meski mereknya terkenal.

Agar konsumen bisa tetap aman, Microsoft pun memberikan beberapa petunjuk. Sebelum membeli komputer, pastikan software yang diinstal di dalamnya asli.

✅Baca Juga :  Aplikasi Recovery Data Terbaik Untuk Android Dan iOS

Menurut Tony, Microsoft selalu melakukan update software secara reguler. Adapun software asli dapat ditandai dengan beberapa indikator berikut ini:

1. Certificate of Authenticity (COA)

2. Label kunci produk

3. Terdapat fitur holographic

Selain itu, pastikan Anda membeli software dari toko retail resmi. Tony menambahkan, hardisk swapping akan lebih sulit untuk dideteksi

sehingga konsumen harus memeriksa produsen/website brand tersebut untuk memverifikasi pengecer resmi sebelum membeli.

Jangan pula mudah tergiur dengan berbagai penawaran “Too Good To be True”. Jika ada software yang dijual sangat murah, Anda patut mencurigainya.

Senada dengan Microsoft, juru bicara dari Unit Cyber Crime Bareskrim menyatakan bahwa tidak ada keamanan yang 100%.

✅Baca Juga :  Cara Menambah RAM Android Tanpa Root Untuk Semua Tipe Hp

Yang hanya bisa dilakukan adalah memaksimalkannya dengan cara menjalankan standar keamanan seperti tidak men-download file dari situs yang tidak terpercaya,

berhati-hati saat memakai WiFi di tempat publik apalagi jika tidak terenkripsi.

Jangan lupa untuk selalu mengupdate security setting dan software secara teratur, jangan mengklik link sembarangan, dan hindari menggunakan software bajakan.

Menurut Bareskrim, dari total jumlah kasus dan barang bukti yang masuk, saat ini ada sekitar 700-an laptop yang menjad barang bukti digital. Kebanyakan laptop itu diinstal dengan software bajakan

Related Articles