Jenis Indikator Trading Forex Yang Harus Anda Ketahui
ada materi kali ini saya akan berbagi kepada sobat mengenai beberapa indikator yang paling sering digunakan oleh para trader.
Tentunya hanya sebatas pengenalan saja ya, agar sobat tidak bingung, untuk masalah praktek langsung, nanti sobat akan menemui materi khusus pada halaman indikator.
Oke langsung saja saya perkenalkan kepada sobat mengenai apa itu indikator, dan ada berapa indikator itu.
Indikator adalah alat yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk maupun keterangan bagi sang pengguna.
Lalu ada berapa indikator dalam trading forex? Banyak sekali indikator yang ada dalam forex, ratusan bahkan ribuan indikator, sedangkan untuk indikator umum (asli bawaan metatrader) mungkin berjumlah puluhan saja.
Nah, untuk itu saya akan mengenalkan beberapa indikator yang paling umum dan sering digunakan oleh para trader saja, seperti:
- Moving Average
- Bollinger Bands
- Parabolic Sar
- Stochastic Oscillator
Ya, hanya empat saja dulu, karena keempat indikator tersebut paling banyak digunakan oleh para trader, dan mampu meraup profit yang banyak, jika dapat menggunakan secara baik. Oke langsung ke pembahasan.
1. Moving Average
Moving Average atau biasa disebut MA adalah indikator yang menunjukkan rata-rata pergerakan harga pada market. Jadi kita bisa melihat bahwa trend apa yang terjadi sekarang, apakah trend market sedang turun, ataukah trend market sedang naik. seperti tampilan ini:
Note: Garis Merah itulah yang disebut Moving Average, atau bisa juga disebut SMA, yang mana menunjukkan trend yang sedang dan akan terjadi.
Indikator Moving Average memiliki dua jenis yang paling sering digunakan, yaitu:
a. SMA (Simple Moving Average)
b. EMA (Exponential Moving Average)
SMA ini merupakan yang paling sederhana, namanya saja Simple Moving Average jadi ya sederhana. Perhitungan SMA tidak terlalu memberikan bobot dalam rata-rata harga market. Tapi meskipun indikator ini sederhana kemampuannya tidak bisa diremehkan, karena dengan penggunaan yang tepat maka indikator ini akan dapat memberikan kita sinyal kemana harga market akan menuju, sehingga kita bisa mengambil keputusan transaksi sesuai arah harga tersebut.
Sedangkan untuk EMA ini berbeda dengan SMA, karena EMA memberikan bobot yang lebih detail dalam perhitungan rata-rata harga market pada waktu tertentu. Jadi efeknya, EMA cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan harga market sehingga sedikit melambat. Lihat tampilan berikut:
Note: Ada dua garis yang ada pada tampilan diatas, yaitu: Garis merah adalah SMA 50 dan Garis biru adalah EMA 50. Pada garis merah terlihat begitu halus dalam pergerakan nya dibanding garis biru. Ini menunjukkan bahwa EMA lebih memberikan perhitungan yang lebih lambat terhadap pergerakan market.
2. Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah indikator yang digunakan untuk melihat volatilitas market. Yaitu, apakah market sedang tenang, ataukah ramai. Sehingga dengan indikator ini kita akan bisa menentukan strategi apa yang akan digunakan pada saat market tenang atau ramai. Seperti ini tampilan indikator ini:
Bollinger Bands
Note: Lihat pada garis yang berombak tersebut, itulah yang disebut dengan indikator Bollinger Bands.
3. Parabolic Sar
Parabolic Sar adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui kapan suatu trend market akan berhenti dan kapan akan reverse (berbalik arah) dengan gambaran adanya grafik dot yang ditampilkan. Lihat tampilannya seperti ini:
Note: Pada tampilan grafik diatas ada indikator dot (titik-titik warna biru) yang sedang menunjukkan trend market saat itu, kapan sedang naik dan berhenti, atau kapan sedang turun dan berhenti, lalu berbalik arah.
4. Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah indikator yang digunakan untuk melihat momentum market yang sedang terjadi.
Indikator ini memiliki grafik yang cukup mudah dipahami oleh trader, sehingga indikator ini banyak digunakan.
Pola grafik yang dimunculkan oleh indikator ini adalah garis zigzag naik dan turun.
Jika kita bisa membaca pergerakan market menggunakan indikator ini, profit yang akan didapatkan begitu bagus. Makanya indikator ini menjadi salah satu favorit trader. Seperti ini tampilannya:
Note: Pada tampilan diatas bagian bawah itu lah yang disebut Stochastic Oscillator. Jika indikator ini menunjukan momentum overbuy (garis menyentuh area yang berwarna hijau) maka ini adalah sinyal sell.
Dan jika indikator ini menunjukkan momentum oversell (garis menyentuh area berwarna coklat) maka ini adalah sinya buy. Mudah kan? Sepertinya begitu. 🙂
Lalu pertanyaannya adalah, kira-kira sobat akan menggunakan indikator yang mana?
yang jelas bukan saatnya sekarang untuk memilih indikator, karena materi semester masih belum selesai, lanjutkan dulu materi nya, lalu sobat nanti bisa mencoba latihan dengan menggunakan salah satu indikator diatas.